14 April 2009

Terbuai Penghitungan, SBY Jual Mahal?

INILAH.COM, Jakarta - Di tengah sibuknya parpol menjalin komunikasi, sikap Partai Demokrat (PD) justru terkesan pasif dalam hal penjajakan komunikasi untuk koalisi. PD dianggap terbuai dengan hasil quick count yang menunjukkan partainya keluar sebagai pemenang pemilu.

"Jangan lupa untuk menginjakkan kaki di bumi. SBY jangan 'jual mahal', nanti bisa dikatakan arogan," kata pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi kepada INILAH.COM, Jakarta, Senin (13/4).

Dijelaskan Burhanudin, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus segera melakukan pengamanan yakni menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. Sebagian elit Golkar, lanjutnya, juga sudah melirik kembali maju duet SBY-JK. Hal ini harus segera dimanfaatkan PD.

Di samping itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah bertemu dengan pimpinan partai Gerindra dan partai Hanura untuk mengalang kekuatan. Bahkan sebelum pemilu legislatif, Mega telah bersilahturahmi dengan pimpinan PPP dan PAN.

"Jangan sampai kesan arogan muncul dan membuat para elit Golkar yang sudah mendukung malah berbalik arah. Golkar sudah mulai ditarik-tarik oleh PDIP. Jangan salahkan Golkar jika berkoalisi dengan PDIP," imbuhnya.

Selain itu, kata Burhanudin, jika hanya mendekati PKB maupun PKS tidak akan cukup untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat jika SBY terpilih kembali sebagai presiden. PD harus berkomunikasi dengan semua parpol terutama Golkar yang memiliki suara di atas 10%.

"Golkar adalah kata kuncinya jika ingin menangkan pilpres. Sambutlah jiwa ksatria Ketua Umum Partai Golkar yang telah mengucapkan selamat atas posisi Demokrat yang berada di atas ," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika temen-temen mau memberikan coment.
Monggoo...